Jumat, 04 Mei 2012

Tumbuhan sebagai Penyerap Pencemar Udara



Salah satu cara mengurangi pencemaran udara adalah meng­gu­na­kan tumbuhan. Tumbuhan ada yang peka terhadap perubahan udara dan ada yang bersifat menimbun bahan pencemar. Tumbuhan yang peka akan segera menunjukkan perubahan jika terkena bahan pencemar. Misalnya, tumbuhan lumut kerak yang semula berwarna hijau segara, akan berubah berwarna menjadi hijau pucat jika menyerap bahan pencemar. Tumbuhan dapat menimbun pencemar udara berbahaya tanpa merusak tumbuhan tersebut. Tumbuhan tersebut dapat mem­per­ta­hankan hidup­nya meski menyerap udara tercemar yang berbahaya.
Dengan demikian menanam tumbuhan sangat berman­faat untuk menurunkan jumlah pencemar udara. Tumbuhan dapat membuat udara bersih, sejuk, dan segar. Tumbuhan juga membuat lingkungan tampak lebih indah. Oleh karena itu gerakan reboisasi dan penghijauan adalah penting untuk menciptakan paru-paru kota. Gerakan menanam seribu pohon merupakan salah satu cara untuk mengurangi pencemaran udara. Tanaman berfungsi sebagai paru-paru kota, penyerap debu dan gas pencemar, sebagai tempat tinggal hewan, dan peredam kebisingan. Oleh karena itu perlu adanya ruang terbuka hijau (RTH) di kota, karena dapat berfungsi pula sebagai taman rekreasi yang murah meriah bagi masyarakat.
RTH dapat dapat bertindak sebagai paru-paru kota karena tumbuhan dapat menyerap gas CO2 dan menghasilkan gas oksigen. Tumbuhan yang ditanam juga dapat berfungsi untuk menyerap debu. Daun pada pohon dapat menyerap debu melalui mulut daun.
Tumbuhan yang ditanam di pinggir jalan, selain berfungsi untuk peneduh atau memperindah jalan, juga mempunyai fungsi untuk mengurangi pencemar udara yang berbahaya. Kemampuan masing-masing tumbuhan untuk menyerap pence­mar berbeda-beda. Bagian tumbuhan yang berperan dalam menyerap pencemar adalah daun dan batang.
Bahan pencemar dapat terserap permukaan daun atau kulit pohon. Pencemar masuk  dalam permukaan daun melalui stomata atau mulut daun. Tumbuhan yang dapat menyerap CO2 adalah tanaman yang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar